Thursday 10 March 2016

Bukan Melulu Power Point!

Baiklah, aku mulai tak tahan dengan fenomena kecil yang terjadi di sekitarku. ini persoalan sepele tapi cukup membuat telingaku geli.
Seorang teman, bahkan beberapa dosen mengatakan pada kami, “Silakan kalian buat Power Point tentang bab kedua ini, minggu depan kita diskusikan”. Lalu, tak lama kemudian seorang teman menimpali, “Eh, buatin Power Point-nya ya!”. Saya menggeleng kemudian tersenyum. 

Lewat tulisan ini, aku ingin mengingatkan, sekali lagi mengingatkan BUKAN menjelaskan, bahwa Power Point merupakan salah satu merk perangkat lunak buatan Microsoft. Sedangkan apa yang mereka bicarakan di atas sebenarnya lebih menjurus pada pembuatan presentasi BUKAN Power Point!
Ini tak ubahnya orang-orang pedesaan yang menyebut segala jenis kendaraan bermotor roda dua dengan sebutan Honda, tanpa peduli merk aslinya. Atau secara tanpa sadar melabeli segala jenis air mineral dengan nama Aqua. Dalam pembelajaran bahasa, ini disebut metonimi. 

Secara maksud, tentu saja bukanlah menjadi soal selama tidak menimbulkan kesalahan paham. Namun, akan menjadi lain bila kita membahas ihwal perangkat lunak. Jika para dosen meminta saya membuat tugas melulu dengan Power Point, maka sampai hari ini tidak akan ada tugasku yang sesuai dengan permintaan dosen itu. Bagaimana tidak, lha wong saya tidak menggunakan Ms. Office sama sekali kok. Tapi jika yang dimaksud oleh beliau adalah pembuatan presentasi, maka tentu saja ini tidak jadi soal sama sekali. Sebab untuk melakukan presentasi aku bisa menggunakan WPS Presentation, Libre Office Impress, atau bahkan file yang berformat PDF atau SWF.  

Kalau boleh mengatakan dan mengira-ngira, fenomena tersebut merupakan salah satu dampak branding yang boleh dibilang sangat berhasil. Dan ini menjadi tantangan bagi para penggiat FOSS untuk terus berjuang mempopulerkan media presentasi. Untuk hal ini, aku tak ingin berkelakar banyak tentang keuntungan yang akan diperoleh dari hal ini, namun silakan saja lihat nanti.  

Ini tak jauh beda dengan salah satu syarat yang kadang tertuang dalam perlombaan menulis yang juga kerap membuatku gatal. Misalnya dalam lomba cerpen, “Cerpen diketik dengan Ms. Word, font TNR 12 spasi satu setengah”. Memangnya semua orang pakai Ms. Word Bang?! Lagi-lagi dominasi seolah menafikan pihak lain.
Bagikan:

0 comments: