Friday 30 October 2015

Puisi di Wily Release Party 2015

Seseorang yang "lupa" aku tanyakan namanya memintaku untuk memosting puisi yang aku bawakan dalam Pesta Rilis Ubuntu di Fakultas Teknik siang-sore tadi. Jujur saja aku akui, bahwa jika dikoreksi dari sudut pandang sastra, puisi yang aku bawakan bukanlah termasuk puisi yang bagus karena ada beberapa unsur puisi yang "sengaja" aku abaikan. Hal itu aku lakukan bukan tanpa sebab, setidaknya aku hanya ingin menyesuaikan dengan hadirin yang mendengarkan,. Tentu saja aku dapat mengatakan bahwa hadirin yang ada di tempat tersebut belum tentu paham ihwal sastra, maka dari itu goal yang aku harap dari puisi yang aku buat lebih condong ke pehaman dan pesan yang ingin aku sampaikan, dan semoga berhasil.

By the way, thanks banget buat arek-arek panitia dari Fakultas Teknik yang telah memberikan aku kesempatan buat membawakan puisiku, thanks juga buat Mas Dedy dkk, keren dah pokoknya!

Oh, iya ini puisi yang aku bawakan tadi. Semoga bermanfaat!

Sebuah Pertemuan Penguin Garuda

telah terbit matahari pagi ini
untuk jadi saksi kita berkumpul di sini
tak lain sekedar menyatukan visi hati
berharap sebuah kesepakatan akan lahir

mengapa niat baik jarang terlihat
mengapa niat baik selalu jadi barang teracuhkan
mereka sebut kita bagian dari hacker (sedikit penjelasan)
dimana salahnya?

bukankah kita berdiri dengan kaki yang kita miliki
kita ambil bagian soal perkembangan teknologi
kita coba tak sekedar jadi pengikut ketidakpastian
kitalah simbol dari kebhinekaan yang telah lama terkonsep

berbagi bagian dari kehidupan
pengetahuan tak ubahnya bom waktu yang harus segera dilempar
bagai makanan jutaan orang lapar
tak mau berbagi adalah tanda kematian hidup

kita bukan pengemis bukan peminta-minta
bukan saatnya bergantung pada yang duduk di kursi
untuk apa sebuah harapan
bila akhirnya dikecewakan

maka kawinkanlah kegagahan garuda dengan kedermawanan penguin
sudah tiba masa kita bungkam segala suara
yang tak pernah lelah pandang sebelah mata cita-cita kita
apa yang salah dari keinginan merdeka?

tapi kenapa mereka asingkan kita
kita bukan pejabat yang naik pangkat jadi koruptor
kita bukan teroris yang rajin membenihkan teror
kita hanya ingin berbagi mengapa sulit sekali

matahari masih saksikan pertemuan kita
saudaraku, kita berjuang tanpa mengenal nama
kita membantu tanpa pandang sara
tak ada pamrih diantara kita, dan semoga itu berlaku selamanya

sekarang tiba saatnya sebuah pertanyaan
apa penguin yang kita piara, akan terbiarkan mendekam
atau kita terbangkan dengan sayap garuda raya?
itu sebuah pilihan


Yogyakarta 2015
Rania el-Amina
Puisi ini terinspirasi dari Sajak Pertemuan Mahasiswa karya Si Burung Merak
Bagikan:

0 comments: